Menurutnya Pelabuhan Teluk Tapang itu nantinya juga bisa di akses oleh Provinsi Sumut melalui Kabupaten Mandailing Natal.
Ia memperkirakan jarak antara Mandailing Natal ke Pelabuhan Teluk Tapang itu hanya 2,8 kilometer atau 3 kilometer saja.
“Hasil perkebunan sawit di Sumut bisa dibawa melalui Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat. Artinya ekonomi dua provinsi bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Kalau melihat pada akses jalan selama ini yang ditempuh di Sumut menuju ke Sibolga membutuhkan waktu 128 kilometer. Untuk itu, melalui melintasi daerah Mandailing Natal itu, akan dapat mempersingkat jarak tempuh untuk bisa masuk ke Teluk Tapang.
Bagi Pasaman Barat, katanya selama ini, hasil produksi seperti crude palm oil (CPO) harus dibawa melalui jalur darat menuju Pelabuhan Teluk Bayur Kota Padang.
Dimana jarak tempuh dari Pasaman Barat menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang membutuhkan waktu 4,5 jam. Sementara bila menggunakan Pelabuhan Teluk Tapang untuk mengangkut CPO, jarak tempuh dari Sumbar bagian utaranya itu hanya 2 jam saja.
Untuk itu dengan adanya Pelabuhan Teluk Tapang tersebut, akan dapat memperpendek waktu pengiriman CPO.
Dampak lainnya dengan berkurangnya lalu lintas truk pengangkut CPO, juga membuat kondisi ketahanan jalan raya pun lebih lama. (rdr/ant)