Kegiatan itu diawali dengan iringan jalan kaki dari bundo kanduang (kaum perempuan) yang menjunjung jamba atau makanan diikuti oleh bupati, wakil bupati, anggota DPRD, ninik mamak, KAN, alim ulama unsur masyarakat adat dan pihak terkait lainnya.
Apalagi, katanya, kegiatan keagamaan yang dilakukan di Surau Lubuak Landua juga selaras dengan program pemerintah daerah setempat. Seperti hafiz Al Qur’an, mengaji setiap rumah di Pasaman Barat.
“Magrib mengaji dan Hafiz Al-Qur’an untuk anak- anak SD dan SMP diharapkan bisa berjalan dengan baik di daerah ini,” katanya
Anggota DPRD Pasaman Barat Yulhendri Dt Putiah mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aua Kuniang yang telah mempercayai dirinya dan beberapa rekannya sebagai perwakilan rakyat.
Ia memohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan terutama setelah menjalani bulan Ramadan.
“Semoga kita semua seperti terlahir kembali dalam keadaan suci. Banyak salah dan kekhilafan yang kita perbuat, Saat inilah waktu yang tepat bagi kita untuk saling maaf memaafkan,” ucapnya.
Perwakilan Keluarga Buya Lubuak Landua Alwindra menyebutkan bahwa rangkaian kegiatan yang dilakukan merupakan cerminan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Ulama terdahulu meninggalkan contoh terbaik bagaimana pemerintahan dan kemasyarakatan selalu beriringan dengan keagamaan. (rdr/ant)