Ia menegaskan juknis akan disiapkan secepat mungkin dalam minggu ini. Kemudian tim fasilitator lapangan akan ditempatkan di tiap-tiap nagari untuk percepatan pelayanan masyarakat dalam penyusunan RAB dan RPD.
“Dalam minggu ini akan kita rampungkan. Kita akan menurunkan dan menempatkan 18 orang tim fasilitator di nagari terdampak,” sebutnya.
Ia mengakui dalam hal percepatan pembangunan rumah terdampak gempa itu pihaknya mengalami keterbatasan personil.
Hingga saat ini, katanya, pengerjaan rumah sistem aplikator sudah selesai dan cair anggarannya untuk 150 unit rumah, 121 unit rumah menggunakan metode rembes juga sudah cair dan 223 unit rumah masih dalam proses di tenaga fasilitator lapangan.
Ia menjelaskan jika RAB, RPD dan Juknis untuk swakelola mandiri selesai disiapkan dengan dokumen pendukung lainnya maka masyarakat bisa mencairkan 40 persen dari total anggaran dana stimulan.
Setelah dilaksanakan pembangunan yang 40 persen sampai tuntas berdasarkan penilaian tim teknis maka direalisasikan kembali 50 persen dan setelah realisasi 50 persen tuntas maka direalisasikan 10 persen lagi sisanya berdasarkan penilaian tim teknis.
“Metode pembangunan swakelola mandiri itu semuanya ditanggung oleh yang punya rumah seperti tukang pengerjaan dicari sendiri namun tetap disampingi tim fasilitator lapangan sesuai standar rumah tahan gempa,” jelasnya.
Gempa Pasaman Barat yang terjadi pada 25 Februari 2022 lalu mengakibatkan sebanyak 1.111 unit rumah rusak berat, 1.171 unit rumah rusak sedang dan 2.172 unit rumah rusak ringan. (rdr/ant)