SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Lebih 200 orang korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terkait belum cairnya anggaran untuk pembangunan rumah secara swakelola mandiri, Senin.
“Selama bulan suci Ramadhan ini sudah dua kali korban gempa mendatangi BPBD. Kenapa belum juga pembangunan rumah terdampak gempa bisa dimulai,” kata perwakilan warga Imam Jendri di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya kedatangan warga korban gempa itu dalam rangka mempertanyakan percepatan pembangunan rumah terdampak gempa baik rusak berat, sedang dan ringan.
Dari pertemuan dengan Kepala Pelaksana BPBD Azhar beserta jajaran terungkap ternyata Petunjuk Teknis (Juknis) untuk swakelola mandiri belum selesai dibuat.
Selain itu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Penggunaan Dana (RPD) juga belum selesai oleh Tim Fasilitator Lapangan (TFL).
“Kami sangat heran kenapa Juknis terlalu lama siapnya. Apalagi RAB dan RPD. Ini sudah lebih satu tahun gempa, persoalan itu saja tidak tuntas. Ujung-ujungnya masyarakat yang tambah menderita,” ujarnya.
Ia berharap kepada Pemkab Pasaman Barat melalui BPBD agar meningkatkan koordinasi sesama petugas dilapangan jangan hanya berjalan sendiri-sendiri.
“Selama ini koordinasi tidak berjalan baik. Saran kami petugas TFL tempatkan di masing-masing nagari sehingga masyarakat bisa koordinasi dengan cepat. Kemudian Juknis harus segera diselesaikan agar nanti pembangunan bisa dilakukan dengan cepat. Kalau bisa bulan ramadhan ini menjelang lebaran,” harapnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Azhar didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan Zulkarnain membenarkan korban gempa mendatangi BPBD untuk percepatan pembangunan rumah terdampak gempa.