BNN Payakumbuh: Pecandu Narkoba jangan Takut untuk Rehabilitasi Mandiri

Ketua BNN Payakumbuh Sarminal.

PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat meminta masyarakat yang dirinya, keluarga bahkan orang sekitar yang merupakan pecandu narkoba tidak takut untuk melapor ke BNN dan melakukan rehabilitasi mandiri.

Kepala BNN Kota Payakumbuh, AKBP Sarminal di Payakumbuh, Jumat, mengatakan selama ini ketakutan masyarakat yang secara mandiri ingin mengikuti rehab karena tidak akan dipidanakan.

“Stigma masyarakat ketika ingin melakukan rehabilitasi dan melapor ke BNN itu akan dipidanakan sehingga masyarakat kita takut melaporkan diri untuk bisa mengikuti proses rehabilitasi,” ujarnya didampingi Kasi Rehabilitasi Gerry Welliyando.

Menurutnya untuk saat ini keinginan masyarakat melaporkan diri agar bisa direhabilitasi semakin tinggi terbukti dengan meningkatnya kunjungan ke klinik pratama BNN Kota Payakumbuh.

“Pada 2019 total ada 31 orang yang melakukan kunjungan, pada 2020 meningkat menjadi 35 orang sedangkan di 2021 yang baru memasuki Juli ini sudah ada 23 orang,” katanya.

Ia mengatakan dari tiga tahun tersebut pengguna yang mengikuti rehabilitasi dengan BNN Kota Payakumbuh didominasi usia produktif, yakni 18 sampai 25 tahun.

“Kalau jenis zat yang paling banyak digunakan adalah sabu, ganja dan ada juga yang menggunakan lem,” ungkapnya.

Ia mengatakan bagi masyarakat atau pecandu narkoba yang ingin sembuh pihaknya memang wajib untuk memberikan rehabilitasi.

“Rawat jalan untuk proses rehabilitasi itu delapan sampai 12 kali pertemuan, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,” ujarnya.

Ia mengatakan salah satu alasan meningkatnya jumlah kunjungan ke klinik pratama BNN Kota Payakumbuh karena promosi dan sosialisasi terkait hal tersebut juga terus ditingkatkan.

“Terlebih akhir-akhir ini pemerintah daerah sedang marak mengajak masyarakat berhenti menggunakan narkoba,” kata dia.

Untuk klinik pratama BNN Payakumbuh sendiri sudah berdiri semenjak 2015 dan saat ini memiliki dua orang dokter umum yang sudah diberikan pelatihan, satu perawat, satu sarjana psikologi, dan dua orang konselor adiksi.

“Bagi masyarakat yang dirinya atau keluarganya yang kecanduan jangan takut untuk datang ke BNN dan melaporkan diri untuk di rehabilitasi,” ujarnya. (ant)

Exit mobile version