Ia mengatakan masalah stunting perlu ditangani dengan serius, anak-anak usia balita harus dipenuhi asupan gizinya supaya bisa tumbuh dan kembang dengan seimbang.
Bila tidak maka akan terganggu dan juga akan kesulitan di kemudian hari, seperti mudah terkena penyakit dan tak kalah pentingnya juga hal serupa berlaku untuk ibu hamil.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto mengatakan upaya penurunan ini tak hanya dari intervensi program bapak asuh saja, namun dinas kesehatan juga melakukan pemberian makanan tambahan, edukasi, dan pendampingan kelompok sasaran berisiko.
“Pendampingan kelompok sasaran berisiko dengan delapan aksi penurunan stunting ini turut menjadi pemicu turunnya angka stunting di Kota Payakumbuh,” katanya.
Sementara untuk pencegahan, Dinas Kesehatan telah memulai dengan penanganan remaja putri usia SMA. Dinas memberikan tablet tambah darah setiap bulan ke sekolah-sekolah.
“Kepada pasangan yang akan menikah, melalui KUA diberikan edukasi bagaimana gizi calon ibu dipenuhi, di saat memasuki usia perkawinan harus dilakukan imunisasi calon pengantin,” ujarnya. (rdr/ant)