Tak hanya Kota Rendang, Payakumbuh Klaim Salah Satu Daerah Pelopor Fashion di Indonesia

Payakumbuh tidak memiliki banyak objek wisata, sehingga yang harus ditingkatkan adalah kuliner dan fashionnya

Launching tiga iven di Kota Payakumbuh tahun 2023. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh, Elfriza Zaharman menyebut bahwa Kota Payakumbuh tidak hanya menjadi sentra rendang. Kota Payakumbuh juga menjadi satu dari sekian daerah pelopor fashion yang tersebar di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Elfriza saat memaparkan persiapan tiga iven di Kota Payakumbuh.

Di antaranya, Botuang Festival Payakumbuh, Payakumbuh Local Brand dan Pemilihan Uda dan Uni Payakumbuh serta Audisi Model PLB 2023.

“Payakumbuh tidak memiliki banyak objek wisata, sehingga yang harus ditingkatkan adalah kuliner dan fashionnya,” kata Elfriza.

Kegiatan tersebut, kata Elfriza, dilaksanakan dari dana pokok pikiran Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wulan Denura.

Elfriza menjelaskan, iven di Kota Payakumbuh tersebut dilaksanakan pada rentang bulan Juni dan Juli 2023.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumatera Barat (Sumbar), Luhur Budianda mengatakan, pihaknya ditarget untuk mendapatkan 8,2 juta wisatawan.

“Iven ini juga bisa meringankan (beban) target yang diserahkan kepada kami, karena ini bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbar,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Payakumbuh, Wulan Denura mengatakan, dana pokir yang ia serahkan untuk kegiatan tersebut karena permintaan oleh kelompok perancang busana atau desainer.

“Mereka ingin ada wadah atau ruang bagi mereka agar karya desainer dari Payakumbuh ini bisa eksis, ada tujuh brand yang kami tampilkan,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut.

Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Sumatera Barat, Fomalhaut Zamel menyebut bahwa Payakumbuh selalu semangat setiap mengadakan iven, khususnya fashion.

“Bahkan, ketika tidak ada anggaran atau masuk ke dalam rencana belanja, itu diada-adakan, dengan melibatkan berbagai pihak, tentu ini menjadi poin plus bagi kami,” katanya.

Pada kesempatan itu, Fomal juga menjelaskan terkait program Payakumbuh Local Brand 2023.

“Ini pengembangan tahun 2022, yang waktu itu diadakan di depan trotoar Ramayana Payakumbuh dan mendapat apresiasi dari pelaku busana lokal,” katanya.

Tahun ini, katanya, Payakumbuh Local Brand dikemas lebih bagus dan lebih enak ditampilkan serta dipublikasikan.

“Ini juga sebagai langkah dan upaya pembuktian bahwa brand lokal di Payakumbuh itu tidak kalah di kota metropolitan lainnya, salah satunya adalah kain Tenun Balai Panjang,” tuturnya. (rdr-008)

Exit mobile version