“Sampai saat ini penanganan bencana terus dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis kesehatan melalui dukungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar maupun Kemenkes,” ujar Sumarjaya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanwar mengatakan sejak awal terjadi bencana, instansi itu langsung turun ke lapangan untuk melihat dampak terhadap fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kami usahakan fokus pada dukungan berkelanjutan terhadap fasilitas kesehatan yang ada. Siapa yang bisa bantu di lapangan, dan bagaimana kondisi di lapangan yang akan berdampak pada kesehatan,” ujar Lila.
Lila mengatakan saat ini kebutuhan yang paling mendesak bagi korban banjir di antaranya pakaian dalam untuk perempuan, pamper, selimut, kompor, termos, bahan makanan, air bersih yang dapat diminum dan lainnya. Kemudian khusus untuk bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun bahan makanan dan disinfektan merupakan kebutuhan yang mendesak.
“Kami sangat berterima kasih pada Pusat Krisis Kesehatan atas respons cepat untuk membantu masyarakat di lapangan,” ujarnya.
Ke depannya, Dinas Kesehatan Sumbar akan menyisir ulang data-data di lapangan terkait kondisi kesehatan masyarakat. Pemerintah setempat juga mengimbau rumah sakit untuk membantu melakukan pemeriksaan kesehatan di lapangan. (rdr/ant)