Dalam hal ini bapak angkat menjamin asupan gizi penderita selama enam bulan dengan nominal Rp200 ribu per orang per bulan. Skemanya bisa diberikan langsung atau serahkan pada Satgas yang dibentuk.
Bantuan pembiayaan tersebut hanya berlaku bagi penderita stunting yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga beban ekonomi mereka tidak bertambah.
“Bahkan sejak digagas sepekan yang lalu, kini sudah ada perusahaan swasta yang berpartisipasi. Tentu kita harapkan akan terlibat lebih banyak perusahaan lagi,” sebutnya.
Sedangkan bagi anak yang berasal dari keluarga mampu tidak menerima bantuan. Penanganan dilakukan hanya dalam bentuk sosialisasi melalui Satgas pada orang tua atau keluarga masing-masing.
Satgas juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan anak yang terindikasi selama, sehingga penderita benar-benar terlepas dari status anak stunting.
Petugas yang digawangi tenaga medis dan penyuluh Puskesmas itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada. Dengan demikian penanganan dan pemantauan penderita bisa lebih maksimal.
“Kami optimis, upaya dan dukungan dari semua pihak bisa melepaskan Pesisir Selatan dari kasus stunting,” sebutnya. (rdr/ant)