PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pukul 15.00 WIB, seharusnya Icha (6 tahun) sudah berada di rumahnya di Kenagarian Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Namun, dia meminta bertahan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Hazirah, tempat dia menuntut ilmu enam bulan terakhir. Icha mendapat informasi, ada yang datang mengantarkan kursi roda untuknya dan empat orang temannya.
Kepala SLB Hazirah Fatma Hasneli menyebutkan, dari 20 orang muridnya, ada lima orang yang membutuhkan kursi roda. Mereka mengalami kelumpuhan dengan berbagai sebab, ada yang karena polio. “Icha harusnya sudah pulang, tapi dia begitu berharap ada kursi roda. Kami sampaikan, tim Pak Andre Rosiade mengantarkan kursi roda, Icha pun senang,” kata Fatma Senin (4/10/2021) usai serah terima kursi roda.
Menurut Fatma, Icha adalah anak berkebutuhan khusus yang sekarang dibina di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Hazirah Ridhotullah Ranah Pesisir (HRRP). Sekolah yang berdiri awal 2021 itu beraktivitas di bangunan milik nagari yang dulu dipakai untuk MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah). “Sekarang MDA pindah ke masjid,” katanya saat berdialog dengan Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Romi Agusta, Nurhaida dan Wakil Sekretaris Zulkifli.
Tidak hanya Icha, anak berkebutuhan khusus (tuna daksa) lainnya, Zidan (9) juga begitu senang saat kursi-kursi roda itu diturunkan dari ambulans Gerindra Sumbar. Dia begitu serius memerhatikan satu per satu kursi dikeluarkan dari kotaknya. Saat temannya Icha diangkat naik ke kursi roda, Zidan pun ingin mencoba kursi roda lainnya.
Fatma Hasneli menyebutkan, mereka mendirikan SLB untuk SD, SMP dan SMA ini melihat banyaknya anak berkebutuhan khusus di Ranah Pesisir. Namun, rumah mereka cukup tersebar dan beberapa harus dijemput agar mau datang ke sekolah di Jalan Labuah Gajah, Kenagarian Sungai Tunu itu. Sekarang, dengan guru-guru yang semuanya sukarela tanpa dibayar, SLB mulai didatangi calon wali murid.