PADANG ARO, RADARSUMBAR.COM – Wakil Ketua DPRD Solok Selatan, Sumatera Barat, Armen Syahjohan mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan penggabungan sekolah dengan alasan kurangnya anak didik, dan mencarikan solusi agar gedung sekolah tersebut termanfaatkan.
“Kemarin, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Solok Selatan berjanji untuk mengevaluasi kebijakan itu pada Desember 2021 tapi sepertinya belum ada. Saya sebenarnya ingin menagih janji itu,” katanya saat dihubungi dari Padang Aro, Kamis (20/1/2022).
Ia berharap, 16 gedung sekolah, yakni 12 sekolah dasar negeri dan empat sekolah menengah pertama, yang pembangunannya menggunakan anggaran pemerintah mencapai miliaran rupiah itu tidak menjadi gedung kosong tak berguna dan hancur dimakan usia karena tidak dipelihara. “Anggaran pembangunan (sekolah) tidak sedikit,” ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, untuk membangun sekolah tersebut masyarakat dengan suka rela menghibahkan tanahnya. “Jika gedung sekolah tersebut tidak digunakan lagi, tentu masyarakat yang menghibahkan tanah kecewa,” katanya.
Ia menambahkan, dirinya mendapatkan informasi bahwa sudah ada sekolah yang digunakan masyarakat untuk kandang ternak. “Kita takutnya nanti gedung itu juga digunakan untuk hal-hal negatif anak-anak muda,” ujarnya.