Dodi mengingatkan, semua harus Bersatu kekuatan yang dimiliki untuk menumpas Dajal kalau ada. “Selemah-lemahnya kita, jangan bergabung dalam kemungkaran. Pergi dari tempat kemungkaran tersebut,” katanya.
Dodi juga menyinggung pakaian seragam yang berbeda saat para kepala OPD dilantik oleh Bupati Epyardi Asda. Tidak memakan seragam ASN berwarna krem, tapi memakai pakaian semi taktikal berwarna dongker.
“Kalau masalah baju baru dan lain-lain, mungkin Bupati punya tujuan yang baik. Meski belum disebutkan untuk apa. Yang penting Bupati melantik orang-orang kemarin, yang terbaik untuk Kabupaten Solok. Jangan ngomong saja terbaik untuk rakyat. Mana yang untuk rakyat? Mana yang untuk masyarakatnya. Tentu, badabua ombak nampak pasie deknyo, kato rang Solok,” tegas Dodi.
Dodi mengimbau semua pihak agar memakai etika yang baik dalam bicara, berteika birokrasi, etika ada, bukan malah marah-marah dan mengancam. ”Saat Bupati berbicara pada pelantikan, semua yang hadir itu ASN. Mereka harus dibina. Ada tata cara pembinaan organisasi. Tak pula harus di depan forum ngomong Dajal. Jangan sampai ditiru anak cucu ke depan. Kita punya tokoh-tokoh sentral, tokoh disegani, disayang, dihormati. Bupati penyelenggara pemerintahan kabupaten, harus pandai-pandai,” tutup Dodi. (rdr)