“Hari ini kami meninjau bersama jalan alternatif ini bersama Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Kabupaten Agam, Tanah Datar, serta Kota Padang Panjang. Sehingga koordinasi antar daerah lebih baik sehingga solusi terbaik bisa didapatkan,” katanya.
Jalur alternatif, kata Mahyeldi, sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang selalu terjadi di Pasar Koto Baru.
“Keberadaan jalur alternatif itu juga dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, terutama sekali sebelum masa mudik dan lebaran mendatang,” tuturnya. (rdr)