Jalan berlubang itu sangat merasakan bagi warga setempat dan pengguna kendaraan terutama kendaraan roda dua. Hampir setiap minggunya terjadi kecelakaan tunggal diakibatkan jalan berlubang.
“Jalan rusak seperti ini sudah lima tahun, seringkali orang jatuh dua bahkan sampai tiga kali setiap minggunya karena masuk atau menghindari lubang,” ujarnya.
Dia berharap kepada pemerintah provinsi untuk memprioritaskan pengerjaan jalan penghubung Payakumbuh-Batusangkar tersebut.
“Mewakili masyarakat dan pengguna kendaraan meminta agar agar jalan ini di aspal ulang sehingga layak dilalui kendaraan,” harapnya. (rdr/ant)