JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Niam Sholeh meminta umat Islam merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah dengan suka cita dan semangat kebersamaan. Dia meminta agar ketika silaturahmi tidak ada ajang pamer maupun pertanyaan sensitif yang menyinggung.
“Jangan sampai kemuliaan silaturahmi itu berdampak kepada flexing, pamer harta, termasuk menyinggung perasaan saudara kita dengan pertanyaan pada hal-hal yang bersifat pribadi dan sensitif,” kata Prof Niam dinukil Radarsumbar.com dari laman resmi MUI, Kamis (11/4/2024)
Menurutnya, momen Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk membangun kebersamaan dan rasa cinta kasih. Pertanyaan-pertanyaan yang menyinggung dan sensitif akan mengotori rasa kebersamaan itu.
Begitu pula ajang pamer harta juga membuat cinta kasih yang seharusnya tumbuh ketika Idul Fitri justru berubah.
Dalam cakupan yang lebih luas, perayaan Idul Fitri ini perlu dimaknai sebagai momen rekonsiliasi nasional pasca Pemilu 2024.