JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta manajemen PT Garuda Indonesia segera mencari solusi terbaik terkait nasib 80 mantan pilot pesawat Bombardier CRJ-1000 dan pesawat ATR. Pasalnya, saat ini 80 mantan pilot tersebut nasibnya belum jelas.
Kader Partai Gerindra ini mengatakan, hingga saat ini nasib 80 pilot tersebut masih terkatung-katung lantaran manajemen Garuda Indonesia menawarkan solusi. Hal ini dinilai merugikan pihak pilot, seperti cuti tanpa tanggungan atau segera pensiun dini.
“Sebelum Lebaran, saya didatangi pilot Bombardier dan ATR Garuda Indonesia. Saat ini, mereka tinggal 80 orang yang butuh solusi dan bantuan kita karena Direktur SDM Garuda Indonesia yang baru itu ambil keputusan sepihak dengan menawarkan cuti di luar tanggungan perusahaan (CDTP) atau opsi pensiun dipercepat,” kata Andre dalam Rapat Kerja antara Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023) lalu.
Terkait nasib 80 pilot ini, kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini, Asosiasi Pilot Garuda telah mengusulkan solusi yang menguntungkan semua pihak. Asosiasi mendorong agar mantan pilot Bombardier dan ATR mendapat training ulang sebelum terbangkan Boeing 737-800 NG.