JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Biasanya, ketika menyantap semangka kebanyakan orang akan memakan dagingnya. Namun di Libya, peneliti mengungkap 6.000 tahun lalu masyarakat mengonsumsi biji semangka ketimbang buahnya.
Mengapa demikian? Ternyata, dahulu biji dari semangka Libya lebih bergizi dibanding buahnya. Penemuan bermula ketika peneliti menggali pemukiman Neolitik di Libya. Berusia 6.000 tahun, temuan biji semangka tersebut menjadi yang tertua.
Hasil dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Molecular Biology and Evolution bertajuk “Genome Sequencing of up to 6,000-yr-old Citrullus Seeds Reveals Use of a Bitter-fleshed Species Prior to Watermelon Domestication”.
Biji Semangka Libya Dijadikan Semur atau Sup
Mengutip dari Sci News, peneliti memiliki teori bahwa biji semangka tersebut dikonsumsi dengan cara dikeringkan atau dipanggang. Namun, biji semangka bisa juga direbus dalam sup atau semur. Nah, teori tersebut ditemukan setelah tim peneliti mengurutkan DNA dari biji semangka berusia 6.000 tahun dan 3.300 tahun yang ditemukan dari situs arkeologi di Libya dan Sudan.
Sebagai data pendukung, peneliti juga mengurutkan genom dari spesimen herbarium yang tersebar luas secara geografis yang dikumpulkan antara tahun 1824-2019. Mereka menganalisis data dan genom yang diurutkan ulang dari koleksi plasma nutfah penting. Hasilnya, daging semangka Libya yang berusia 6.000 tahun itu berwarna putih dan pahit!
Para peneliti setuju bahwa biji semangka itu berasal dari jenis semangka egus (Citrullus mucosospermus) yang banyak ditemukan di Ghana, Benin, dan Nigeria di Afrika Barat.
Semangka Manis Berasal dari Afrika