KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Baru-baru ini, terdapat kasus roti kemasan yang diklaim dapat bertahan hingga 3 bulan tanpa tanda-tanda pembusukan atau pertumbuhan jamur.
Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang keamanan konsumsi roti tersebut serta bahan pengawet yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Dilansir dari pafibolaangmongondowtimurkab.org, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Bahan pengawet
Bahan pengawet ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Bahan ini dapat memperpanjang umur simpan roti hingga beberapa minggu, bahkan bulan.
2. Pengemasan
Pengemasan yang kedap udara dapat mencegah masuknya kelembaban dan kontaminasi mikroba dari lingkungan, yang berkontribusi terhadap umur simpan yang lebih lama.
3. Teknik produksi
Teknik produksi modern menggunakan kontrol suhu dan sanitasi yang ketat untuk mengurangi risiko kontaminasi mikroba selama proses pembuatan.
Secara umum, roti kemasan yang disimpan pada suhu kamar dan dalam kondisi kemasan yang baik dapat bertahan antara 1 hingga 2 minggu tanpa pertumbuhan jamur.
Namun, dengan tambahan bahan pengawet, roti tersebut bisa bertahan lebih lama, kadang hingga 3 bulan, seperti yang dilaporkan dalam beberapa kasus.
Meskipun bahan pengawet diperlukan untuk menjaga kualitas dan keamanan produk makanan, beberapa di antaranya dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dalam jumlah besar.
Berikut adalah beberapa bahan pengawet berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan kemasan:
1. Sodium benzoate