PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menanggapi dengan santai dan elegan terkait ucapan dari Bupati Solok, Epyardi Asda yang mendiskreditkan hingga menyerang personal dari dirinya.
Kepada awak media, Mahyeldi mengatakan, semua orang bisa berkomentar apapun terkait aktivitas yang ia lakukan.
“Namun, aturan dari mana yang mengatakan bahwa seorang Gubernur harus meminta izin kepada Bupati-Wali Kota jika datang ke daerah mereka?,” katanya beberapa waktu lalu kepada awak media.
Mahyeldi mengaku tidak mengambil pusing ucapan demi ucapan dan tudingan mendiskreditkan yang dilontarkan oleh Epyardi Asda kepada dirinya.
“Tidak apa-apa, itu biasa, dan sudah dijawab oleh Biro Pemerintahan (Pemprov Sumbar) dan Biro Administrasi Pimpinan (Adpim). Kalau soal (tudingan Epyardi Asda tentang PKS), tergantung pembicaraan di internal kami,” katanya.
Mahyeldi mengatakan, ketika berkunjung ke suatu daerah, dirinya bukan hanya sebagai Gubernur. “Saya itu juga dai, ketua organisasi, banyak yang mempersepsikan macam-macam ketika saya diundang. Itu soal pemahaman saja,” katanya.
“Yang kami utamakan, kepentingan rakyat, kami layani rakyat dengan baik pemerintah ini ada untuk rakyat, oleh sebab itu, rakyat adalah prioritas kami, kalau ada komentar seperti itu, tergantung bagaimana menilai sesuatu,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, ‘perseteruan’ Bupati Solok, Epyardi Asda dengan Gubernur Sumbar, Mahyeldi terus berlanjut. Usai viral marah-marah karena Gubernur dianggap tak meminta izin saat melaksanakan program Singgah Sahur, kali ini Epyardi Asda kembali terekam meluapkan kekecewaannya kepada Gubernur Sumbar.
Melalui video yang diunggah akun @jon_cupak di platform TikTok, Epyardi kali ini malah mempertanyakan kapasitas Mahyeldi sebagai Gubernur Sumbar. Dia menilai provinsi Sumatera Barat tidak berkembang selama dipimpin Mahyeldi sebagai Gubernur.
“Selama ini kita Sumatera Barat belum bisa dibanggakan, dengan kapasitas beliau (Mahyeldi). Coba lihat background-nya Pak Gubernur kita ini, apa background, kapasitasnya,” tanya Epyardi yang terlihat mengenakan baju koko dan peci hitam.