PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi melewakan (mengukuhkan) gelar enam pandeka (pendekar) Minang dari Perguruan Silat Karang Indah Korong Kabun sebagai upaya untuk melestarikan kearifan budaya daerah.
“Silek (silat) tidak bisa dilepaskan dari jati diri orang Minangkabau. Ini merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang yang harus dilestarikan. Apalagi silek juga telah tercatat sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco,” katanya di Padang Pariaman, Minggu.
“Silek adalah bagian dari tradisi dan budaya Minangkabau, maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikan salah satu identitas diri yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang,” ucap Mahyeldi.
Gubernur mengatakan kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga muncul ungkapan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Silek merupakan salah satu perwujudan dari kearifan lokal yang mengandung banyak makna dan pengajaran di dalamnya sehingga menjadi pelengkap bagi laki-laki Minangkabau yang hendak pergi merantau.