Kemudian untuk jalan usaha tani Rp4,12 miliar atau 40,05 persen, untuk DAM parit Rp324 juta atau 3,15 persen dan untuk balai penyuluh di kecamatan serta sarana pendukungnya Rp1,88 miliar atau 18,29 persen. “Dana itu sudah ada direlokasi untuk pembangunan fisik dan non fisik,” katanya.
Ia menambahkan, program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian itu dalam rangka untuk memudahkan petani mendapatkan air dalam mengolah sawah mereka.
Setelah itu, memudahkan untuk membawa pupuk, hasil pertanian dan lainnya, agar biaya produksi berkurang.
Dengan kondisi itu, produksi padi di Agam bakal meningkat, sehingga petani menjadi sejahtera. “Ini tujuan dari program tersebut dan kita berharap realisasi program itu berjalan dengan baik,” katanya. (rdr/ant)