AGAM, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam memproyeksi pendapatan daerah pada 2024 sebesar Rp1,48 triliun dan belanja daerah Rp1,77 triliun, sehingga rencangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun depan mengalami defisit murni Rp284,1 miliar.
“Belanja daerah lebih besar dibandingkan pendapatan, sehingga kita mengalami defisit murni Rp284,1 miliar,” kata Bupati Agam Andri Warman di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan, untuk pembiayaan yang terdiri dari penerimaan pembiayaan yang bersumber dari SILPA yang bersifat bebas pada 2023 sebesar Rp10 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp5 miliar yang merupakan penyertaan modal pemerintah daerah.
Terkait kapasitas keuangan daerah, tambahnya, Pemkab Agam menyadari bahwa perlu peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah.
Untuk itu, diperlukan optimalisasi pengelolaan potensi melalui upaya intensifikasi seperti, penguatan basis data pajak, penyesuaian tarif pajak daerah dan retribusi daerah.
Lalu, meningkatkan edukasi kepada wajib pajak dan retribusi dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap peningkatan PAD.
Kemudian, penegakan sanksi hukum melalui kerjasama dengan aparat penegak hukum, peningkatan pengendalian dan pengawasan.
“Kita juga menerapkan reward dan punishment kepada wajib pajak sesuai regulasi yang berlaku serta kepada apartur pengelola PAD,” katanya.
Ia mengakui, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Agam mengalami peningkatan sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya.