“Semoga tidak ada halangan dan kendala teknis yang terjadi dalam proses perekaman visa biometrik ini, sehingga data seluruh jamaah haji Kota Bukittinggi dapat terekam terkait dengan data biometrik tersebut,” ujarnya.
Aplikasi Saudi Visa Bio sudah menjadi kesepakatan antara Kemenag dengan pihak otoritas Arab Saudi untuk memudahkan jamaah haji dalam membuat visa tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau penerbitan visa di Indonesia,.
Secara teknis, aplikasi ini dapat merekam biometrik jamaah haji sebagai syarat penerbitan visa.
Saat jamaah belum melakukan perekaman, akan terkonfirmasi pada sistem The Ministry of Foreign Affairs (MoFA) atau Kementerian Luar Negeri saat dilakukan proses Fill Mofa Form (FMF).
“Seandainya ada kendala saat melakukan perekaman karena kondisi tertentu, maka harus menyertakan surat keterangan dokter yang kemudian di-upload pada Aplikasi Saudi Visa Bio,” katanya.
Ia menyebutkan kegiatan ini rencananya akan berlangsung setiap hari mengingat jamaah haji Kota Bukittinggi berdasarkan estimasi berjumlah 299 orang.
“Pada tahap uji coba jamaah yang dilayani baru 20 orang setiap hari, dengan rincian 10 orang pagi dan 10 orang siang sampai berakhirnya jam kerja,” sebutnya. (rdr/ant)