Warga Binaan Lapas Bukittinggi memproduksi sandal hotel di bengkel kerja Lapas, mereka mampu menghasilkan ribuan pasang sandal setiap bulannya (Foto: Dok. Antara/Al Fatah)
Kegiatan produksi sandal ini dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi di Biaro.
“Saat ini, sandal hotel Lapas Bukittinggi sudah dikirimkan ke Novotel Bukittinggi sebanyak 1.000 pasang,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Bukittinggi sebanyak empat hotel yang tersebar di Sumatera Barat (Sumbar).
Dari produksi lima ribu pasang sandal dalam sebulan, Lapas dapat meraup pendapatan mencapai Rp14 juta.
“Dari pendapatan tersebut, sebanyak 50 persen diberikan untuk warga binaan yang bekerja, sisanya untuk biaya operasional dan bahan,” tuturnya. (rdr/ant)
Kegiatan produksi sandal ini dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi di Biaro.
“Saat ini, sandal hotel Lapas Bukittinggi sudah dikirimkan ke Novotel Bukittinggi sebanyak 1.000 pasang,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Bukittinggi sebanyak empat hotel yang tersebar di Sumatera Barat (Sumbar).
Dari produksi lima ribu pasang sandal dalam sebulan, Lapas dapat meraup pendapatan mencapai Rp14 juta.
“Dari pendapatan tersebut, sebanyak 50 persen diberikan untuk warga binaan yang bekerja, sisanya untuk biaya operasional dan bahan,” tuturnya. (rdr/ant)
Kegiatan produksi sandal ini dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi di Biaro.
“Saat ini, sandal hotel Lapas Bukittinggi sudah dikirimkan ke Novotel Bukittinggi sebanyak 1.000 pasang,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Bukittinggi sebanyak empat hotel yang tersebar di Sumatera Barat (Sumbar).
Dari produksi lima ribu pasang sandal dalam sebulan, Lapas dapat meraup pendapatan mencapai Rp14 juta.
“Dari pendapatan tersebut, sebanyak 50 persen diberikan untuk warga binaan yang bekerja, sisanya untuk biaya operasional dan bahan,” tuturnya. (rdr/ant)
Kegiatan produksi sandal ini dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi di Biaro.
“Saat ini, sandal hotel Lapas Bukittinggi sudah dikirimkan ke Novotel Bukittinggi sebanyak 1.000 pasang,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Bukittinggi sebanyak empat hotel yang tersebar di Sumatera Barat (Sumbar).
Dari produksi lima ribu pasang sandal dalam sebulan, Lapas dapat meraup pendapatan mencapai Rp14 juta.
“Dari pendapatan tersebut, sebanyak 50 persen diberikan untuk warga binaan yang bekerja, sisanya untuk biaya operasional dan bahan,” tuturnya. (rdr/ant)