“PSK dari luar Bukittinggi sebanyak 25 orang dan LGBT 18 orang dan pelaku mesum 48 orang, sementara dari luar Sumbar itu terdiri dari enam orang PSK, satu LGBT dan lima pelaku mesum,” katanya.
Wali Kota Bukittinggi menegaskan pada petugas Satpol PP untuk terus bergerak melakukan razia secara rutin.
“Jangan tebang pilih, berantas seluruh bentuk penyakit masyarakat, jangan jadikan Bukittinggi ini lokasi maksiat, tidak ada toleransi, apapun modusnya harus diberantas,” pungkas Wako.
Kasat Pol PP Kota Bukittinggi, Joni Feri menambahkan pihaknya melakukan razia siang dan malam hari di sejumlah lokasi rawan untuk memberantas aksi maksiat.
“Ada modus baru dari para pelaku ini, selain bertransaksi melalui online, juga melakukannya di siang hari, petugas kami tingkatkan pengawasan atas tindak tanduk mencurigakan, kami juga minta partisipasi warga untuk melaporkan,” kata Joni. (rdr/ant)