PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ketua Komunitas Pedagang Pasar (KPP) Raya Padang, Asril Manan menyebut tindakan pemukulan atau penganiayaan yang dialami oleh salah satu anggotanya buntut dari konflik yang diciptakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
Asril menuding Pemko Padang tidak berdaya menyelesaikan persoalan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kian tidak ada aturan, meski regulasi bagi PKL sendiri sudah dikeluarkan beberapa kali.
“Ini buntut dari sekelumit persoalan yang terjadi, kami sudah lama meminta ini diselesaikan, namun faktanya malah sebaliknya,” kata Asril saat dihubungi Radarsumbar.com via seluler, Kamis (18/5/2023) siang.
Asril mengatakan bahwa kondisi Pasar Raya Padang sudah amburadul dan tidak layak lagi disebut sebagai pasar di tengah ibu kota.
“Tidak ada pasar yang sekacau Pasar Raya Padang. Selama ini kami selalu menempuh cara yang baik, diam, tapi apa yang kami terima justru salah seorang pengurus kami menjadi korban pemukulan, ini buntut dari konflik itu tadi,” katanya.
Asril mengutuk dengan keras aksi pemukulan atau penganiayaan yang dialami oleh salah seorang pengurus KPP, Irsal Mawardi Sutan Pangeran pada Rabu (17/5/2023) siang.
“Jelas kami mengecam dengan sangat sangat keras tindakan ini. Maka oleh karena itu, saya meminta polisi mengusut tuntas kasus ini dan menangkap siapapun pelakunya tanpa pandang bulu,” tuturnya.
Saat ini, Irsal Mawardi masih menjalani pemulihan pasca pemukulan yang dialaminya. Dirinya juga telah melaporkan peristiwa itu ke polisi dengan nomor laporan LP/B/325/V/2023/SPKT/Polresta Padang/ Polda Sumbar tanggal 17 Mei 2023.