Wakil Ketua DPRD Payakumbuh, Wulan Denura mengatakan, dana pokir yang ia serahkan untuk kegiatan tersebut karena permintaan oleh kelompok perancang busana atau desainer.
“Mereka ingin ada wadah atau ruang bagi mereka agar karya desainer dari Payakumbuh ini bisa eksis, ada tujuh brand yang kami tampilkan,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut.
Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Sumatera Barat, Fomalhaut Zamel menyebut bahwa Payakumbuh selalu semangat setiap mengadakan iven, khususnya fashion.
“Bahkan, ketika tidak ada anggaran atau masuk ke dalam rencana belanja, itu diada-adakan, dengan melibatkan berbagai pihak, tentu ini menjadi poin plus bagi kami,” katanya.
Pada kesempatan itu, Fomal juga menjelaskan terkait program Payakumbuh Local Brand 2023.
“Ini pengembangan tahun 2022, yang waktu itu diadakan di depan trotoar Ramayana Payakumbuh dan mendapat apresiasi dari pelaku busana lokal,” katanya.
Tahun ini, katanya, Payakumbuh Local Brand dikemas lebih bagus dan lebih enak ditampilkan serta dipublikasikan.
“Ini juga sebagai langkah dan upaya pembuktian bahwa brand lokal di Payakumbuh itu tidak kalah di kota metropolitan lainnya, salah satunya adalah kain Tenun Balai Panjang,” tuturnya. (rdr-008)