AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Untuk ke sekian kalinya, Bupati Solok, Epyardi Asda menumpahkan keluh kesah dan unek-uneknya terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) terkait persoalan di Kabupaten yang dipimpinnya.
Baru-baru ini, pria 60 tahunan tersebut mengaku sudah lelah selalu disalahkan terkait kondisi jalan nasional yang berada di Air Dingin, Kabupaten Solok yang rusak dan cenderung hancur akibat tambang galian C.
“Dan yang kami miriskan, tahun ini, tahun politik yah. Semua disalahkan Bupati Solok. Di Air Dingin, itu longsor penyebabnya adalah galian C, izin galian C itu dari provinsi, bukan dari kami,” katanya dinukil Radarsumbar.com dari akun media sosial (medsos) TikTok dengan nama pengguna @pulitik.minang, Minggu (21/4/2024) pagi.
“Yang rusak adalah jalan nasional, tapi yang disalahkan selalu Bupati Solok. Kami tidak punya kewenangan untuk melakukan pembenahan di jalan nasional,” sambung Ketua DPP PAN tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, katanya, tdak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin galian C. Namun, Epyardi Asda merasa bahwa dirinya selalu disalahkan.
“Tetapi walaupun begitu, kami berterima kasih atas semua kritikan dan kami akan berusaha dengan sebaik mungkin,” katanya.
Ia mengeklaim bahwa dalam waktu dekat akan datang ke Air Dingin untuk melihat tambang yang layak dan tidak layak diberikan izin beroperasi.
“Dengan kewenangan yang ada di Kabupaten Solok, kami akan minta tutup perizinannya. Walaupun itu perizinan dari provinsi, tapi seharusnya ada rekomendasi dari kami,” katanya.
Ia menuding izin tambang galian C kebanyakan datang dari Pemprov Sumbar tanpa melalui rekomendasi Pemkab Solok.
“Walaupun itu perizinan dari provinsi, tapi seharusnya ada rekomendasi dari kami. Ini kebanyakan, semua tambang ini itu tanpa melalui prosedur rekomendasi dari kami di Solok. Tahu-tahu, ujug-ujug sudah keluar aja (izin tambang Galian C) dari provinsi. Provinsi langsung mengeluarkan izinnya. Kalau ada musibah, yang disalahkan kami di Kabupaten Solok, kami tidak tahu apa-apa. Tetapi tidak apa-apa, itu risiko jabatan. Apalagi tahun politik ini,” katanya.
Tidak sampai di sana, Epyardi Asda juga menyinggung TikTok dan media yang selalu menyalahkan dirinya ketika ada longsor di Kabupaten Solok.
“Yang kami sayangkan, di TikTok, di media selalu menghina saya. Setiap sedikit aja longsor disalahkan Epyardi. Saya belum tiga tahun jadi Bupati, sudah begitu banyak yang kami lakukan. Kan tidak mungkin semuanya akan kami lakukan,” katanya.
Cuci Tangan
Potongan pernyataan Epyardi Asda yang diposting oleh akun TikTok @pulitik.minang itu menuai beragam komentar negatif kepada dirinya.
“Tambang punyo inyo (Tambang itu milik dia),” komentar akun @khairulfauzi23.
“Agak lambek sadar Bupati Solok ko.. (Bupati Solok ini terlambat sadar diri),” kata akun @bolak82.