AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan mengakibatkan banyak terjadi longsor pada beberapa ruas jalan yang ada di Nagari Aie Dingin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Jalan ini merupakan jalan lintas nasional yang menghubungkan dua provinsi yaitu Sumbar dengan Jambi dan beberapa Kabupaten dan Kota yang terdapat di dalamnya.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, situasi ini sudah terjadi sejak tahun 2020 namun tidak ada perbaikan yang signifikan sehingga menganggu keselamatan pengguna jalan,” kata Koordinator Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Diki Rafiqi beberapa waktu lalu dalam keterangan tertulisnya.
Kerusakan jalan, katanya, diduga diakibatkan karena aktivitas tambang Galian C yang tidak mematuhi dokumen pengelolaan lingkungan.
“Tidak layak rasanya situasi ini di kategorikan bencana alam namun bencana jelas merupakan sebuah bencana rakitan yang terjadi akibat keserakahan manusia,” katanya.
Dirinya sangat menyayangkan, beberapa kali terjadi longsor di ruas jalan tersebut, namun pemerintah dan aparat penegak hukum tidak juga bergerak untuk memperbaiki dan menindak tegas tambang Galian C yang ada di sepanjang ruas jalan nasional tersebut. Padahal sudah banyak keluhan dari masyarakat.
Beberapa bulan terakhir, LBH Padang aktif melakukan pemantauan terkait kondisi Jalan Lintas Nasional yang berada di Nagari Air Dingin, Kabupaten Solok.
“Kami melihat banyaknya kerusakan jalan yang menyebabkan para pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan yang sudah rusak parah bahakan sudah tidak layak dilewati. Situasi ini disinyalir akibat aktivitas Tambang Galian C yang berada di sepanjang pinggir jalan tersebut,” katanya.
Berdasarkan data IUP Publish Kementerian ESDM terdapat empat tambang yang berada di sisi jalan. LBH Padang, kata Diki, menduga adanya pembiaran aktivitas tambang Galian C yang merusak yang tidak diawasi dengan baik oleh Pemprov Sumbar dan Pemkab Solok.
“Dari hasil Pantauan LBH Padang, bukaan tambang yang ada di Nagari Air Dingin diduga juga terdapat di luar konsesi izin usaha pertambangan,” katanya.
Menurutnya, kondisi jalan nasional di Air Dingin sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak tahu kapan persoalan ini akan diselesaikan oleh pemerintah baik persoalan tambang dan jalan.