JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak negara-negara muslim untuk bisa mengambil bagian dalam hilirisasi di Indonesia menyusul potensi besar yang dimiliki di tanah air.
Saat menjadi pembicara kunci dalam Annual Meetings Islamic Development Bank Group (IsDB) pada sesi The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) Outlook on Food Security, Green Economy, Tourism and FDIs in Member Countries di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (12/5), Bahlil menyebutkan dari banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia, rata-rata investasi yang masuk dari negara-negara Islam selama lima tahun terakhir hanya 5,5 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Indonesia.
“Terdapat fakta yang kontra produktif bapak ibu sekalian. Di satu sisi, kita berbicara tentang bagaimana kekompakan negara-negara muslim, tapi di sisi lain sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia justru dibanjiri investasi bukan dari negara Islam,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Menurut Bahlil, sebagai negara dengan potensi yang sangat besar, Indonesia tengah membangun ekosistem baterai mobil listrik yang akan menjadi kendaraan masa depan. Terlebih, Indonesia memiliki dua puluh lima persen cadangan nikel dunia, yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
“Maka dari itu, saya menawarkan kepada bapak ibu semua agar bisa ikut mengambil bagian dan sampai dengan 2040 menuju Indonesia emas, masterplan desain pengelolaan investasi yang mengarah kepada hilirisasi pada delapan sektor komoditas unggulan yang potensi nilainya mencapai 545,3 miliar dolar AS,” katanya.
Bahlil menjelaskan arah kebijakan investasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berfokus pada hilirisasi yang berorientasi pada energi hijau dan industri hijau.