JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa Dapur Umum Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk memastikan kualitas makanan dan kebersihan dalam proses penyajian. Hal ini ia sampaikan setelah meninjau pelaksanaan perdana MBG di SPPG Tanahsareal, Kota Bogor, pada Senin.
Menurut Hasan Nasbi, SOP yang diterapkan sangat mendetail, mulai dari kewajiban mengganti pakaian, mengenakan tutup kepala, hingga masker. “Menurut saya luar biasa, SOP-nya sangat ketat, sebelum masuk ke dapur harus mengikuti prosedur yang ketat dan bagaimana makanan dipersiapkan di sana,” ujar Hasan Nasbi.
Ia memastikan bahwa dapur yang menyajikan 3.000 porsi makanan bergizi per hari ini dalam kondisi sangat bersih. Pengelola dapur, yang berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN), telah menyiapkan sistem pengelolaan limbah yang baik. “Teman-teman bisa lihat, tidak ada sampah yang berserakan. Sampah pun di SPPG sudah dipisah, seperti sampah plastik, sisa makanan, dan lainnya. Pengelolaannya sudah dipikirkan dengan matang,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional, hingga saat ini sudah ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di 26 provinsi di Indonesia, termasuk di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Papua. Setiap dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN, bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Komentar