SARILAMAK, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mematangkan feasibility study (FS) kawasan terpadu di Fly Over Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Kajian tersebut dilakukan demi merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang badan jembatan yang kian menjamur.
“Sebenarnya kajiannya sudah ada sejak tahun 2008. Saat itu sudah ada kawasan untuk menara pandang, parkir dan tempat pedagangnya. Sekarang kebutuhannya sudah berubah. Maka kami lakukan kajian ulang, apa kebijakan yang tepat nantinya,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan peninjauan lapangan terkait rencana Kawasan Terpadu Kelok Sembilan Senin (15/1/2024).
Kajian tersebut melibatkan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Sumbar hingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Untuk menyiapkan kajian itu Pemprov Sumbar rencananya akan melibatkan konsultan profesional.
Kemudian hasil kajian tersebut akan menjadi dasar bagi Pemprov Sumbar mengajukan anggaran pada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penataan kawasan Fly Over Kelok Sembilan.
“Kami tidak hanya menertibkan, tapi juga menata,” kata Wagub.
Kajian tersebut, katanya, guna menjaga ketertiban pengendara di Jembatan Kelok Sembilan dan mengurangi hal negatif yang bisa terjadi pada jembatan.
Karena, saat ini seringnya kendaraan parkir di badan jembatan diperkirakan akan memperpendek umur jembatan.
Untuk itu, pedagang yang berada di bibir jembatan harus segera direlokasi. Sehingga kendaraan tidak ada yang berhenti di badan jembatan.