PADANG PANJANG, RADARSUMBAR.COM — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi membuka acara The 14th Batik Birru SMA Negeri 1 Padang Panjang, Sabtu (18/10/2025).
Dalam sambutannya, Mahyeldi mengaku kagum dengan semangat luar biasa para peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
“Luar biasa! Bisa mengumpulkan 4.200 peserta dari seluruh Indonesia itu bukan hal mudah,” ujar Mahyeldi disambut tepuk tangan meriah dari ribuan peserta dan tamu undangan.
Acara tahunan Batik Birru yang telah memasuki tahun ke-14 ini mengusung tema “Kristalin Revery” atau Kilau Asa Kristal.
Tema ini menggambarkan SMA 1 Padang Panjang sebagai tempat di mana mimpi, semangat, dan potensi siswa dihargai serta dibentuk menjadi sinar yang menginspirasi.
Mahyeldi memuji kreativitas panitia dan penampilan siswa yang dianggap sangat berkesan. “Baru kali ini saya lihat sekolah yang menyambut tamu dengan bunyi talempong setiap naik dan turun panggung. Hebat!” ucapnya sambil tersenyum.
Gubernur juga menyoroti kemampuan bahasa para siswa yang menjadi pembawa acara. “MC-nya tadi berbicara dalam empat bahasa: Indonesia, Inggris, Jerman, dan Jepang. Pantas saja sekolah ini jadi rebutan!” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Menurut Mahyeldi, SMA 1 Padang Panjang pantas disebut sebagai sekolah unggulan. “Orang tua rugi kalau tidak menyekolahkan anaknya di sini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi juga mengenang sejarah sekolah yang dulunya merupakan SPG dan SGA, lembaga pendidikan guru. Ia menilai, guru pada masa lalu lebih siap karena dibentuk secara khusus untuk menjadi pendidik sejati.
“Kalau kita ingin memperbaiki pendidikan di Indonesia, sekolah calon guru seperti dulu harus dihidupkan lagi. Guru bukan sekadar pengajar, tapi panutan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya etika dan disiplin bagi tenaga pendidik. “Guru itu digugu dan ditiru. Dulu guru tidak boleh berpakaian sembarangan dan selalu menjaga wibawa,” jelasnya.
Mahyeldi juga mengapresiasi peran Padang Panjang sebagai kota pendidikan. Dengan lebih dari 20 sekolah menengah dan pesantren, kota ini dinilainya sangat potensial untuk menjadi pusat pendidikan unggulan di Sumatera Barat.













