PADANG, RADARSUMBAR.COM — Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mensosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang dengan cara jemput bola ke beberapa sekolah di Kota Padang dan Kota Pariaman.
Kali ini, dilakukan di SMAN 7 Padang dan juga SDN 16 Cimparuh, Kota Pariaman pada Jumat, (15/12/2023).
Dua sekolah ini sengaja dipilih untuk menjadi lokasi jemput bola sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang karena lokasi sekolah yang melewati perlintasan sebidang kereta api. Sehingga mobilitas masyarakat untuk melintas di perlintasan sebidang sangat tinggi.
“Memberi pengetahuan atau informasi sejak dini tentang pentingnya menjaga keselamatan di perlintasan sebidang sangat diperlukan mengingat saat ini kecelakaan atau temperan kereta api dengan kendaraan lain ataupun orang di perlintasan sebidang kereta api di Sumbar angkanya masih tinggi.”
“Apalagi lokasi sekolah yang harus melewati perlintasan sebidang,” ucap Kepala BTP Padang Supandi dalam keterangannya.
Jika dilihat dari data yang ada, selama tahun 2023 ini saja sudah terjadi temperan dengan kereta api sebanyak 30 kali dengan rincian korban sebanyak 7 meninggal dunia, 12 luka berat dan 14 luka ringan. Sedangkan pada tahun 2022, terjadi 14 kasus temperan.
Pada kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang “Budayakan BERTEMAN (Berhenti, Tengok Kiri, Kanan, Aman, Jalan) saat Melintasi Perlintasan Sebidang” tersebut, BTP Padang menyampaikan apa itu perlintasan sebidang, apa saja rambu lalu lintas yang ada di perlintasan sebidang.
Lalu, aktivitas apa saja yang tidak boleh dilakukan di perlintasan sebidang, penegakan hukum hingga menggaungkan lagi jargon BERTEMAN yakni berhenti, tengok kiri, kanan, aman jalan saat berada di perlintasan sebidang.