SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengharapkan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara Negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) membahas persoalan ketersediaan dan ketahanan pangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Rabu, mengatakan ketersediaan dan keterjangkauan pangan harus menjadi perhatian serius upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Di KTT ASEAN, isu pangan dan pertanian dapat menjadi pembicaraan serius oleh masing-masing perwakilan negara supaya ada pembanding untuk peningkatan sektor pertanian dalam negeri ke depan,” katanya.
Menurutnya melalui pertemuan negara ASEAN itu maka diharapkan nanti akan ada kebijakan dan langkah-langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri dan di ASEAN
“Ini tugas berat dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Namun dengan membulatkan komitmen bersama maka upaya menjaga ketahanan pangan akan dapat tercapai,” harapnya.
Pada KTT ASEAN itu tentu sangat perlu pembahasan isu strategis pangan karena menyangkut orang banyak selain membahas persoalan penting lainnya.
Di Pasaman Barat sendiri, katanya, pihaknya telah mencanangkan gerakan menanam bawang dan cabai di setiap nagari atau desa yang ada dalam upaya menekan inflasi.
“Pencanangan menanam bawang dan cabai sudah kita galakkan karena saat ini ketersediaan dipasaran sangat terbatas, mempengaruhi harga bahan pokok sehingga terjadi inflasi. Untuk itu ketersediaan bawang dan cabai perlu ditingkatkan di setiap nagari,” katanya.
Ia mencontohkan jika disetiap nagari atau desa menanam cabai dan bawang serta terpenuhi kebutuhan nagari, maka inflasi akan akan bisa ditekan.
“Jika ketersediaan bawang dan cabai yang merupakan kebutuhan pokok banyak beredar maka harga akan stabil. Untuk itu penanaman bawang dan cabai perlu ditingkatkan di setiap nagari,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan data pada 2022, indeks ketahanan pangan di mencapai 80,82 di atas provinsi yang hanya 79,45.